broken image
broken image
broken image

Dunia Si Ferdot

  • Headline
  • About Me
  • My Books
  • My Blog
  • My Gallery
  • Contact Me
  • …  
    • Headline
    • About Me
    • My Books
    • My Blog
    • My Gallery
    • Contact Me
broken image
broken image
broken image

Dunia Si Ferdot

  • Headline
  • About Me
  • My Books
  • My Blog
  • My Gallery
  • Contact Me
  • …  
    • Headline
    • About Me
    • My Books
    • My Blog
    • My Gallery
    • Contact Me
broken image

Bermimpi? Cukup Tarik Selimut

· Renungan

Banyak orang bermimpi untuk meraih cita-cita. Ingin jadi sukses, tajir, berpendidikan, punya ini itu dan sebagainya. Bermimpi itu mudah, tinggal tarik selimut pejamkan mata. Akan tetapi sedikit orang yang kemudian mau mewujudkan mimpi untuk jadi kenyataan. Meski mimpi itu gampang, jalan untuk mengubahnya menjadi kenyataan adalah jalan berbatu, perih dan sakit. Pertama, mengejar mimpi butuh fokus, komitmen dan konsistensi. Tidak ada kata setengah separuh hati, apalagi berhenti begitu saja. Orang bilang, jalan menuju sukses sudah penuh dengan bangkai katak yang berhenti melompat di tengah jalan. Seperih dan sesakit apapun, tetaplah harus bisa sampai pada titik akhir pencapaian. 

Kedua, mengejar mimpi tak perlu banyak cerita. Sebab dari sepuluh orang teman yang diberitahu, tiga akan menertawakan, tiga terdiam dan tiga lainnya hanya bantu doa. Sementara satu orang yang tersisa bersiap menusuk dari belakang. Sepanjang mengejar mimpi, bisa jadi dukungan konkret akan datang dari orang-orang yang belum dikenal, atau bahkan teman lama yang tak berjumpa. Mengejar mimpi juga butuh berlari cepat, sebab dari belakang menyusul usia, kesempatan dan penyesalan yang bakal menggunung. Intinya, semua akan mengamati setiap perjalanan yang dilakukan namun jangan pernah berharap akan ada bantuan ketika terjatuh. Sebab mimpi yang gagal, akan jadi bahan pembicaraan orang lain. Mimpi yang berhasil ditaklukan, akan menjadi inspirasi buat orang lain.

Ketiga, mengejar mimpi tidak akan pernah berhenti. Ibarat orang ngekos, kemudian ngontrak, Sehabis ngontrak punya rumah. Setelah punya rumah, punya kosan dan seterusnya. Sama seperti orang jalan kaki, kemudian naik sepeda motor. Setelah sepeda motor, punya mobil, Sehabis mobil, ganti pesawat terbang. Akan tetapi, jangan pernah lupa ketika masih ngekos dan jalan kaki sebab disitulah semua berawal. Jadi mengejar mimpi adalah perjalanan maksimal yang tak kunjung habis. Menjejak ke tanah sekaligus mengawang cita-cita juga tidak mudah. Ada tahapan dan ketidaknyamanan yang harus dialami bergantian. Jika mau instan dan nyaman, mudah. Cukup tarik selimut dan lanjut bermimpi. Itu pasti.

 

Subscribe
Previous
Ponsel Cerdas dan Kesepian
Next
Gagal Itu Biasa
 Return to site
strikingly iconPowered by Strikingly
Cookie Use
We use cookies to improve browsing experience, security, and data collection. By accepting, you agree to the use of cookies for advertising and analytics. You can change your cookie settings at any time. Learn More
Accept all
Settings
Decline All
Cookie Settings
Necessary Cookies
These cookies enable core functionality such as security, network management, and accessibility. These cookies can’t be switched off.
Analytics Cookies
These cookies help us better understand how visitors interact with our website and help us discover errors.
Preferences Cookies
These cookies allow the website to remember choices you've made to provide enhanced functionality and personalization.
Save