broken image
broken image
broken image

Dunia Si Ferdot

  • Headline
  • About Me
  • My Books
  • My Blog
  • My Gallery
  • Contact Me
  • …  
    • Headline
    • About Me
    • My Books
    • My Blog
    • My Gallery
    • Contact Me
    broken image
    broken image
    broken image

    Dunia Si Ferdot

    • Headline
    • About Me
    • My Books
    • My Blog
    • My Gallery
    • Contact Me
    • …  
      • Headline
      • About Me
      • My Books
      • My Blog
      • My Gallery
      • Contact Me
      broken image

      "Apa Sih Yang Gue Nggak Bisa? Banyak!"

      · Serba-serbi,Renungan

      Ketika berurusan dengan klien, customer, orang yang akan membeli produk atau menggunakan jasa, bahkan investor sekalipun maka para pebisnis bukan saja menjual barang atau keahlian, tetapi juga impresi terhadap dirinya. Kesan yang mendalam harus bisa diraih pada saat tatapan pertama. Ini macem orang lagi kencan buta. Harus mampu membuat klien terpukau. Kalo bisa bikin mereka joged militer sambil nyanyi lagu Aku Terpesona, atau kayak abis dengerin khotbah saat ibadah dan mengamini sepenuh hati. 

      Semudah itukah? Tentu tidak, Fernando. Akan tetapi pada dasarnya prinsip yang digunakan adalah sama yakni Sinatra Effect. Hal ini dilakukan gegara penyanyi legendaris Frank Sinatra terkenal dengan kalimatnya yakni "If You can make it there, You can make it anywhere". Kalo bisa satu hal, lainnya pasti juga bisa dilakukan. Alhasil ketika klien cuma bilang cuma butuh satu hal, maka si pebisnis atau konsultan menawarkan bahwa yang dibutuhkan adalah sepuluh. Terlebih dengan sepuluh itu bisa dilakukan sesegera, serapih dan sekeren mungkin. Gimana nggak termehek-mehek mendengar ada Superman nawarin ojek gendong keliling dunia, padahal awalnya cuma mikir dari Bojongkulur mau ke Parung Ponteng?

      Sinatra Effect awalnya sangat efektif lantaran banyak hal. Pertama, ia memperlihatkan bukan saja kemampuan atau kapabilitas atau sekedar penawaran tetapi juga sikap percaya diri yang meyakinkan. Persis kayak si Frank nyanyi My Way. Dengan sikap seperti itu klien juga yakin apalagi barang atau jasa yang ditawarkan melebihi kebutuhan. Anggap saja mau jualan sabun. Meski awalnya calon pembeli menyatakan bahwa sabun yang diperlukan adalah untuk mencuci piring, maka sabun yang ditawarkan adalah 10 in 1. Bisa buat cuci piring, bisa buat cuci mobil motor, bisa buat menghilangkan noda di sofa dan karpet, bisa buat keramas tanpa rambut rontok, bisa buat mandi dengan kesat, bisa buat coli tanpa perih, bisa buat minum campur es batu dan soda, bisa buat mainan anak jadi balon air, bisa ini itu dah. Apa kurangnya? Nggak ada. Lebihnya malah banyak. Kalo bisa buat mandi, pasti bisa buat yang lain. Inget kan, "If You can make it here, You can make it anywhere".

      Dengan demikian calon pembeli juga jadi meningkatkan kebutuhan. Mereka juga terpana dengan gaya bak Frank Sinatra yang percaya diri tampil menjual sabun. Keren kan? Sinatra Effect begitu biasa dilakukan tidak saja oleh mereka yang berkutat dalam ahensi-ahensi seperti periklanan, branding, artist, tetapi juga siapapun yang niatnya mau menjual keahlian atau barang. Hanya saja, ada beberapa efek samping yang bisa jadi kontra produktif jika tidak berhati-hati menggunakannya. Pertama, sudah pasti yang namanya janji, iming-iming juga tetap harus berpijak. Kata-kata harus bisa dipegang. Jujurlah, seperti Sinatra bilang. Sebab begitu tidak sesuai dengan kenyataan, atau tidak terealisasi dengan baik, maka siap-siaplah kehilangan kepercayaan dan sudah pasti kehilangan klien. Pengguna jasa, pembeli dan pelanggan yang kecewa akan surut dan sulit untuk bisa diyakinkan kembali. Maka menjadi penting agar janji 10 in 1 itu emang beneran ada. Janji untuk bisa memberi melebihi kebutuhan juga ada. Kalo cuma ngemeng doang, bakal jadi percuma. Singkatnya, pencitraan harus berbanding lurus dengan kapasitas atau kemampuan. Beneran Superman, bukan Pak Parman penjaga kebon sebelah.

       

      "Whatever else has been said about me personally is unimportant. When I sing, I believe. I’m honest." ~Frank Sinatra

       

      Kedua, Sinatra Effect yang digunakan secara intensif dan di luar kemampuan tersebut lama kelamaan akan membentuk persona yang megalomania, demen bo'ong, dan terus mengulang meski sudah berkali-kali kepentok. Ibaratnya,sudah kadung hidup di atas panggung dan masih terus nyanyi meski lampu sudah padam dan penonton bubar. Lama-lama, yang terbiasa melihat juga sudah hafal dan kenyang bahwa memang ada bentuk kontra produktif semacam itu. Kemana-mana mengaku serba bisa. Diminta satu, berani bilang sanggup sepuluh, tapi setengah pun tak ada yang dikasih. Hal ini tentu akan membahayakan diri karena reputasi dan karakter juga menjadi. Kecuali kalo memang ternyata portofolio minim, ya paling banter nepu-nepu rekanan sendiri dan cuma bisa dengan kerja-kerja subkon aja. Ya cuma disitu tempatnya.

      Ketiga, dengan persona atau kepribadian tersebut maka sudah seharusnya orang dapat membedakan mana janji yang beneran bisa ditepati karena ada kapasitas lebih, dan mana yang nggak bakalan jadi alias bapuk karena cuma wacana dengan gema berlebih. Klien seperti pembeli atau pengguna yang cerdas sudah pasti bisa melakukan itu. Demikian juga rekanan yang sudah pasti akan mundur teratur sebab kayak gitu bikin ngeri. Akan tetapi yang sulit jika orang awam seperti peserta arisan berantai, pemuja fanatik sebuah produk, atau mereka yang terkontal-kantil melihat aksi panggung naratif dengan balutan kemewahan. masih mending pembalut soptek lah kalo gitu kan? 

      Nah, berhati-hatilah dengan janji muluk yang suka membius tapi cuma Sinatra Kawe yang lagi mabok ciu dan bukan ditemani Mafia, melainkan preman pos ronda. Jadi ketika orang-orang kaya gini mulai menyombongkan diri tentang apa yang nggak bisa dikerjakan, ya banyak aja lah jawabannya. Emang nggak bisa kok. Gitu aja ribet.       

       

      Subscribe
      Previous
      Semua Tidak Ada Yang Mulai dari Nol, Kecuali...
      Next
      Parasit Di Sekitar Kita
       Return to site
      strikingly iconPowered by Strikingly
      Cookie Use
      We use cookies to improve browsing experience, security, and data collection. By accepting, you agree to the use of cookies for advertising and analytics. You can change your cookie settings at any time. Learn More
      Accept all
      Settings
      Decline All
      Cookie Settings
      Necessary Cookies
      These cookies enable core functionality such as security, network management, and accessibility. These cookies can’t be switched off.
      Analytics Cookies
      These cookies help us better understand how visitors interact with our website and help us discover errors.
      Preferences Cookies
      These cookies allow the website to remember choices you've made to provide enhanced functionality and personalization.
      Save