Banyak orang mengira agar menjadi kaya, maka pengeluaran harus diperketat. Jangan sekali-kali belanja hal yang nggak penting, terlalu mahal atau mewah dan sekedar buat hiburan atau bahkan FOMO (Fear of Missing Out). Kalo perlu bener-bener menghemat segala macam pengeluaran, agar uang bisa berputar
melambat dan ada sisa yang semakin bertumpuk. Lebih gila lagi, ada juga yang kemudian membiasakan diri menjadi parasit. Uang yang masuk beneran dihambat untuk keluar, tapi untuk pengeluaran malah numpang sama orang lain. Kalo dah seperti itu, jelas mental miskinnya menggelora. Sudah mau hemat, malah memberatkan orang-orang di sekitarnya. Kikir luar dalam.
Maka tidaklah mengherankan jika perspektif soal uang agar bisa menjadi kaya sejahtera adalah dengan memperkecil pengeluaran, selain memperbesar pendapatan. Hal ini tidak sepenuhnya keliru, tetapi juga tidak semuanya benar. Ada pengeluaran yang jika semakin besar dilakukan, maka akan mendorong yang
bersangkutan untuk menjadi lekas kaya. Semakin banyak uang yang digelontorkan sesuai kemampuan, maka pintu kekayaan akan terbuka lebar. Pastinya tanpa kompromi.
Hal yang pertama sudah pasti adalah soal kesehatan. Ini bukan sekedar bayar dokter, beli obat atau biaya rumah sakit saat lagi ambruk. Biaya yang dikeluarkan justru adalah mempertahankan kesehatan dengan meningkatkan kebugaran. Beli sepatu olahraga terbaik agar awet tahan lama digunakan, bayar ikut kompetisi olahraga atau nge-gym, vitamin atau supplemen karena umur nggak bisa bohong dan sejenisnya. Itu baru soal fisik. Gimana dengan mental? Perlu juga sesekali kumpul dengan teman, halan-halan pake ha, ketemu orang baru dalam lingkungan yang sehat. Nongkrong duduk ngopi bareng nggak masalah. Jika kesehatan fisik dan mental terjamin, maka aktivitas sehari-hari bisa lancar.
Hal kedua adalah soal pendidikan. Ini bukan cuma ngomongin bayar sekolah atau kuliah. Tapi tentang cara bagaimana bisa memenuhi kebutuhan kognitif agar wawasan kagak cupet. Beli buku, langganan internet, serta sarana lain untuk mengolah pikir. Memantau diskusi yang berkembang di lingkungan, masyarakat, baik daring atau luring. Melatih kemampuan berpikir, ngomong atau berpendapat juga penting sekaligus menjejak diri pada realitas. Nggak perlu jadi sok pakar beropini tapi lebih baik mengamati, mencerna dan memutuskan untuk diri sendiri. Ada banyak sumber literasi yang bisa dibaca, ada melimpah tontonan yang edukatif.
Hal ketiga dan terpenting adalah soal makan. Ini urusan basic yang tidak bisa diganggu gugat. Jangan pernah pelit soal makan baik untuk pribadi maupun orang lain. Sesekali merasakan kemewahan makan enak itu perlu. Menambah pengalaman rasa, mengetahui dan meningkatkan selera. Menraktir orang tanpa mengharap timbal balik itu sungguh mulia. Jadi urusan makan adalah pintu awal yang sederhana untuk belajar berbagi kebahagiaan. Bayangin kalo pesen sarapan pagi dan bang ojol nganterin. Kalo bisa lebihin satu porsi untuknya. Mereka sudah bekerja pada saat dirimu butuh asupan pertama di pagi hari. Sedikit berbagi akan membantu membuat hari mereka bisa punya rasa senang dan optimis sepanjang hari. Makan juga bisa menambah rasa percaya diri. Nggak percaya? Semakin banyak referensi yang kita punya soal
makan gegara pengalaman, akan mampu membantu interaksi dengan orang lain dari hal yang paling mendasar. Obrolan soal sarapan hingga soal makanan kesukaan, membuat referensi menjadi tau soal preferensi. Nyambung jadinya. Selanjutnya ya terserah mau dibawa kemana.
Jadi tiga hal tersebut akan membuat siapapun yang melakukannya akan menjadi kaya. Beneran
sugih soal kapabilitas dan kesehatan fisik, mental, pikiran. Beneran tajir soal dinamika dan peluang interaksi dengan orang lain.Melakukan hal-hal baik untuk diri sendiri dan sesama, mendoakan dan didoakan yang terbaik untuk segala. Uang yang keluar dalam ketiga hal itu, percaya atau tidak akan kembali lebih melimpah dengan cara dan bentuk rezeki yang tidak bisa dibayangkan. Dengan demikian, kaya bukan cuma soal uang. Kaya lebih dari itu. Kaya adalah bagaimana bisa menikmati hidup dengan kegembiraan, bersyukur dan interaksi berbagi yang menyehatkan luar dalam berikut sarana yang dimiliki. Kalo hanya mau irit-irit, punya duit doang, dikekepin sendiri, nggak bakal bikin situ kemana-mana. Gembel selamanya.